x_3c35ed24

Senin, 19 Maret 2012

BERBEDA ITU INDAH



Sering kali perbedaan menyebabkan permusuhan, pertengkaran, dan lain-lain. Padahal dengan berbeda, kita bisa mendapatkan yang lebih bervariasi nan indah juga berwarna. Memang susah menyatuhkan sesuatu yang berbeda menjadi kesatuan yang kuat. Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak perbedaan. Dari budaya, suku, bahasa, warna kulit juga berbeda dalam hal kaya dan miskin, pintar juga bodoh.
Tetapi, sering kali perbedaan tersebut menjadi sebuah masalah, bahkan tak jarang pula sampai ke rona hukum. Padahal hanya sepeleh saja. Sebagi contoh, dalam lingkungan kecil, keluarga. Dalam keluarga tak jarang orang tua membeda-bedakan anaknya antara yang pintar dengan yang bodoh. Begitu juga di sekolah. Pihak guru sering kali memberikan pelayanan yang berbeda antara siswa yang pintar dan siswa yang bodoh. Padahal hai ini membuat anak dan siswa yang berada pada posisi bodoh akan terpojokkan dan merasa rendah. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi, karena dapat menyebabkan kecemburuan sosial.
Dalam konteks yang lebih tinggi lagi, seperti dalam hukum. Sebesar apapun perjuangan kaum miskin untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan kaum kaya dihadapan hukum, sering kali mendapatkan kegagalan. Pada zaman yang sudah modren ini, seakan-akan segalahnya bisa dibeli dengan uang. Toh, pada dasarnya apakah kita mati membawa uang? Tidak kan?. 
Dalam hadist Nabi Muhammad S.A.W.  riwayat Imam Bukhori pada kitab Abi Jamroh nomor 262 menjelaskan, bahwa orang mati itu diikuti oleh 3 perkara, yang 2 akan kembali pulang dan yang satu perkara akan tetap bersama mayit tersebut. 2 perkara tersebut adalah keluarga dan harta, sedangkan satu perkara tersebut adalah amal. Ya hanya amal-lah yang ikut bersama kita sampai mati. Bukan harta yang selama ini kita kumpulkan di dunia. Harta hanya bisa kita nikmati ketika kita hidup di dunia saja. Kalau sudah mati, ya sudah hartanya tertinggal.
Tetapi, pada kenyataannya, sebuah kebenaran bisa saja dibeli atau diganti dengan uang. Betapa lucunya negeri ini. Perbedaan atau keragaman yang seharusnya menjadi kebanggan sekaligus alat permesatu, malah menjadi penyebab dari perpecahan juga kesenjangan antara kaya dengan miskin, pintar dan bodoh, cantik dengan jelek, dan lain sebagainya.
Sebenarnya bukan itu semua yang menentukan derajat kita, tapi ketaqwaan kita kepada Allah S.W.T. sang pemilik, pencipta, juga penguasa seluruh alam. Sobat, dalam lingkup sekolah atau keluarga saja, anak yang berada pada posisi kaya dan pintar akan mendapat perlakuan yang lebih baik dari pada anak yang bodoh dan miskin. Padahal hal itu dapat menyebabkan patahnya semangan dan mimpi anak yang bodoh dan miskin tersebut. Karena secara tidak langsung dia akan tertekan juga merasa iri dengan anak yang kaya dan pintar.
Sebenarnya dalam kenyataan kehidupan ini, sering kali anak atau siswa yang dianggap remeh, justru dialah yang membuat perubahan yang luar biasa. Semua tergantung dari diri masing-masing. Allah telah memberi kemampuan yang berbeda-beda pada setiap induvidu. Allah juga memberi ujian sesuai dengan kemampuan seorang induvidu tersebut. Ingat, sesuatu akan indah pada waktu dan tempatnya. Semua telah ditakdirkan oleh yang maha kuasa. Manusia hanya bisa berusaha dan pasrah saja.
So, perbedaan bukan halangan untuk bersatu. Tak peduli dia kaya, miskin, pintar, bodoh, putih, atau hitam pun mereka semua tetap makhluk tuhan yang harus kita hargai. Juga untuk hukum, janganlah  memperlakukan warga miskin seenaknya sendiri. Mereka juga butuh perlindungan. Hak dan kewajiban mereka juga  sama dengan kaum kaya. Tak ada yang membedakan, semua sama. Cintai Indonesia yang kaya akan perbedaan ini agar tetap bersatu sepanjang masa.
a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar